Mengapa Kita Resah, Linglung, Sempit Rezeki, dan Sulit Berbahagia?
Pernahkah suatu ketika kalian merasa resah gelisah di hati? Atau merasa pikiran buntu tanpa ide?. Susah menangkap suatu pembelajaran dan tidak bisa melakukan pekerjaan dengan baik? anda sering mengalaminya?
Sebagai manusia biasa, sangat wajar kadangkala kita merasakan hal demikian, akan tetapi apabila hal tersebut frekuensinya menjadi sering bahkan tanpa disadari menjadi suatu kebiasaan, maka hal ini menjadi masalah serius yang menyebabkan kehidupan seseorang menjadi berantakan, memperburuk rezeki, tidak merasakan kebahagian, dan pastinya akan mempersuram masa depan.
PenyebabPertanyaannya, apa yang menyebabkan hal itu terjadi?. Saya sendiri juga pernah mengalami hal demikian. Apalagi pekerjaan saya yang menuntut saya untuk selalu berpikir kreatif, maka sehari saja pikiran saya buntu dan tanpa inspirasi, bisa jadi saya kelihatan sibuk bekerja di depan komputer, tetapi sebenarnya tanpa menghasilkan hal yang berkualitas alias melakukan hal yang sia-sia. Menurut pengalaman saya, kondisi seperti itu terjadi ketika saya sebelumnya telah melakukan perbuatan dosa atau perbuatan maksiat. Apabila kita segera bertobat dan menjauhi perbuatan dosa tersebut, maka Insha Alloh hati dan pikiran kita akan kembali membaik. Apabila kita konsisten dan istiqomah melakukan amal kebaikan dan menjauhi perbuatan dosa, maka kita akan mendapatkan sesuatu yang disebut “Al-Hikmah” atau kebijaksanaan, pikiran yang jernih, dan pemahaman yang bagus.
Kondisi sebaliknya, saat seseorang melakukan perbuatan dosa, dan enggan meninggalkan perbuatan tersebut yang menyebabkan dirinya tenggelam terus-menerus dalam perbuatan dosa, maka kondisi resah dan linglung ini akan terus menerus menghiasi kehidupannya. Hal ini tentu saja mempengaruhi kondisi lainnya seperti kondisi kesehatan memburuk, rezeki yang sempit, dan yang paling berbahaya adalah keimanan seseorang yang akan semakin menipis dan hilang.
Solusi
Bagaimana agar terlepas dalam kondisi yang menyedihkan tersebut? Tidak ada cara lain ya segera bertobat dan meninggalkan jauh-jauh perbuatan dosa dan maksiat. Manusia adalah ciptaan Tuhan, kalau mau selamat dan hidup bahagia, ya harus hidup sesuai dengan pedoman yang diberikan, melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya. Ya sesederhana itu memang, tetapi dalam praktiknya di kehidupan tidaklah mudah dan menjadi tantangan berat serta goadaan tiada akhir sampai kiamat kelak. Kita sebagai manusia diberi kebebasan memilih jalan mana yang kita tempuh di dunia ini. Semoga kita semua senantiasa diberi petunjuk dan keistiqomahan hati dalam meniti jalan kebaikan yang menghantarkan kita kepada kebahagian sejati di dunia dan akhirat. Aamiin..
0 komentar:
Posting Komentar