Minggu, 10 Januari 2016

Bisnis Rumahan Ternak Cacing Menghasilkan 300 Juta per Bulan

Bisnis Rumahan Ternak Cacing Menghasilkan 300 Juta per Bulan

Bisnis rumahan menguntungkan yang akan kita bahas kali ini berasal dari kota Malang. Mempunyai bisnis rumahan yang suskes merupakan impian banyak orang. Ada banyak alasan mengapa seseorang memilih menjalankan bisnis di rumah. Mulai dari alasan kebebasan mengatur waktu, berkumpul dengan keluarga, hingga alasan keuangan yaitu mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Di zaman yang serba digital saaat ini, seharusnya tidak ada lagi ceritanya ada orang yang bingung mencari pekerjaan. Kemajuan internet dan teknologi memungkinkan seseorang bekerja dan berkarya serta membuka lapangan kerja sendiri dengan hanya beraktivitas di rumah.

Jika anda mengalami kendala modal untuk memulai usaha, anda bisa memulai  bisnis rumahan  dengan modal kecil, salah satunya adalah dengan memanfaatkan internet. Dengan internet, apapun bisa anda jual. Jika anda tidak mempunyai produk, anda bisa memulai bisnis online tanpa modal dengan sistem dropship. Jika anda penyuka video, dan tidak mau ribet dengan berjualan suatu produk, anda bisa mencoba cara menghasilkan uang dari internet dengan mudah melalui youtube. Dan masih banyak peluang- peluang bisnis lainnya yang bisa anda lakukan di rumah. Silahkan pelajari dan dibaca lebih lanjut tentang berbagai peluang usaha menarik lainnya yang kami sajkan di blog ini.


Kali ini, bisnis rumahan yang akan kita bahas adalah bisnis rumahan unik yaitu beternak cacing. Mungkin tidak ada yang menyangka bahwa cacing yang dianggap kebanyakan orang sebagai hewan yang menjijikkan ini mempunyai potensi bisnis yang sangat menjanjikan. Dialah Abdul Azis Adam Maulida, sosok pebisnis sukses lulusan Institut Teknologi 10 Nopember  Surabaya Jurusan teknik industri, yang telah berhasil memanfaatkan cacing menjadi peluang bisnis rumahan yang sangat menjanjikan.

Awal Mula Bisnis Cacing 

Setelah lulus kuliah, Adam Maulida berkeinginan menjadi seorang wirausaha, akan tetapi keinginannya itu mendapat tentangan dari orang tuanya, sehingga Adam memilih bekerja di sebuah perusahaan PMA di Jawa Timur. Selama bekerja, Adam juga nyambi dengan memulai usaha seperti dari les private, ternak sapi, ternak lele, dan lain-lain. Akan tetapi semua usaha yang dijalankan kandas di tengah jalan. Adam pun menyadari hal ini karena dirinya tidak bisa fokus selama masih bekerja di perusahaan.  Setelah bekerja di perusahaan selama 10 tahun, pada tanggal 27 April 2010, Adam maulida memutuskan berhenti bekerja di perusahaan.

Setelah memutuskan berhenti bekerja di perusahaan, Adam memulai usaha budidaya belut. Saat itu sedang ramai bisnis budidaya belut. Dia mengikuti berbagai pelatihan dan seminar tentang budidaya belut, salah satu yang diikutinya adalah seminar bisnis belut yang diadakan oleh GOBES ( Gabungan Orang Belut Semarang). Berbekal pengetahuannya dari seminar, Adam langsung mempraktikan budidaya belut di rumahnya. Dia mulai membuat kolam budidaya dan menyiapkan cacing sebagai pakan utama belut.

Setelah dijalani, budidaya belut memang tidak semudah seperti apa yang dijelaskan oleh pembicara di seminar. Adam menemui banyak kesulitan dalam budidaya, banyak bibit yang dia besarkan mati. setelah beberapa kali mencoba dengan perbaikan, tetap saja Adam belum menuai hasil menggembirakan. Adam pun menyerah dan berhenti bisnis belut.

Budidaya belut tidak mudah
Secara tidak sengaja, Adam memperhatikan cacing yang dipeliharannya untuk pakan belut. ternyata cacing-cacing yang tidak mendapatkan perhatian khusus darinya malah tumbuh dengan bagus. Mulai dari situ, Adam mulai mempelajari tentang cacing. Semakin serius mempelajari dan memberikan perhatian lebih, semakin terlihat keunggulan dan kemudahan budidaya cacing. Pakan cacing yang sangat murah dan berlimpah, pertumbuhan cacing cepat, penyakit relatif tidak ada, perawatannya sangat  mudah, serta harga jual yang cukup mahal, membuat Adam memutuskan untuk fokus di bisnis cacing ini.

Alasan Kenapa Memilih Cacing

Meskipun bagi sebagian orang cacing menjijikkan, tetapi di tangan Adam, cacing bisa menjadi komoditas ekonomi yang menguntungkan. jenis cacing yang  dibudidayakan Adam adalah jenis Lumbricus Rubellus. Alasannnya, cacing jenis ini  cepat perkembang-biakkannya dan mempunyai  kandungan protein, hormon, dan enzim pertumbuhan yang cukup tinggi. Potensi cacing ini masih sangat bagus dikembangkan di bidang peternakan, pertanian,  perikanan, kosmetik, farmasi, maupun komunitas pemancingan iklan.

Bisnis cacing Lumbricus Rubellus

Apalagi saat ini mulai digencarkan konsep Bio Cyclo Farming yaitu suatu konsep siklus bisnis yang berbasis alam dan berkelanjutan. Dengan konsep seperti ini, keberadaan limbah dapat direduksi dan dapat digunakan ulang untuk hal bermanfaat lainnya. Tahukah anda, bahwa salah satu hewan yang sangat dibutuhkan pada Bio Cyclo Farming ini adalah cacing. Jadi peluang bisnis cacing akan semakin menjanjikan seiring dengan semakin meningkatnya permintaan cacing di tahun- tahun mendatang.

Omzet Penjualan Mencapai 300 Juta Per Bulan dan Terus Bertambah.

Saat ini, Adam dan mitra mampu memproduksi sekitar 300 kg per hari. Harga per kg cacing adalah 40.000-60.000 per kg.  Saat ini Adam berusaha terus meningkatkan kapasitas produksinya dengan cara memberikan pelatihan budidaya cacing yang baik kepada warga yang menjadi mitra. Adam menargetkan tidak lama lagi kapasitas produksinya akan meningkat menjadi 2 ton per hari atau sekitar 60 ton per bulan.

Walaupun begitu, bukan berarti bisnis cacing ini tanpa kendala. Adam mengaku kendala terbesar di bisnis ini bukan berada di masalah budidaya, akan tetapi lebih kepada manajemen pembinaan kepada masyarakat yang menjadi mitra agar mau bekerja secara profesional sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama.

0 komentar:

Posting Komentar