Mengendarai motor malam hari kemudian tiba-tiba ban bocor sementara tidak ada tukang tambal ban di sekitar lokasi tentu menjadi kekhawatiran bagi pengendara motor. Hal inilah yang menjadi inspirasi Kasturi (41) untuk menjalankan usaha tambal ban panggil menggunakan motor.
Pria asal Purwodadi yang sudah cukup lama tinggal di Yogyakarta ini baru memulai usahanya tersebut setahun belakangan. Awalnya, ia yang dulu sering bepergian keluar kota menggunakan motor pernah mengalami ban bocor sekitar pukul 02.00 pagi sementara di sekitarnya tidak ada tukang tambal ban.
Kasturi mengaku siap seharian melayani panggilan tambal ban kapanpun karena ia pernah mengalami sendiri bagaimana repotnya mengalami ban bocor pada tengah malam.
Demi menjalankan usahanya ini, Kasturi merakit sendiri motornya dengan berbagai kebutuhan tambal ban seperti aki, pompa ban, air, hingga kompresornya. Semua itu ia pasang menjadi satu dengan motornya.
“Merakitnya itu susah. Kalau salah pasang kabel bisa terbakar semua. Tapi semua alatnya aman karena saya tutup dengan kain kulit, jadi
kalau hujan nggak akan korsleting,” ujar Kasturi ketika ditemuiTribun Jogja, Rabu (21/1/2015).
kalau hujan nggak akan korsleting,” ujar Kasturi ketika ditemuiTribun Jogja, Rabu (21/1/2015).
Di kanan dan kiri motornya dipasang kotak sebagai tempat menyimpan peralatan seperti kunci inggris, tang, dan sebagainya.
Kasturi yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Muhammadiyah Jakarta jurusan teknik industri ini juga tak memasang harga tinggi untuk jasa tambal bannya meski ia harus berpindah kesana-kemari menggunakan motornya.
“Saya, sih pasang harga standar. Kalaupun pelanggan ndak punya atau ndak bawa uang, ya bisa dibayarkan nanti saja,” kata Kasturi
0 komentar:
Posting Komentar